Cari Blog Ini

Selasa, 28 Juni 2016

i'm back

Assalamualaykum

Alhamdulillah, setelah 3 tahun vakum akhirnya Tuhan memberikan kesempatan untuk aktif kembali.
semoga ditahun ini, penulis bisa berbagi lebih banyak informasi yang berguna baik untuk pribadi, masyarakat, bangsa dan negara...hehehe


Selasa, 15 Januari 2013

Napak Tilas Penyusunan RDTR & Zoning Regulation Kota Baru Tomor

Sudah hampir 3 tahun berlalu setelah pekerjaan penyusunan master plan perencanaan Kota Baru Tomor rampung, BAPPEDA Kab. Asmat kini menindak lanjuti dengan menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zoning Regulation Kota Baru Tomor. Salah satu yang melatar belakangi lahirnya pekerjaan ini adalah perlunya mempertahankan identitas kearifan lokal di Kota Baru ini.

Kota Baru Tomor terletak di Kampung Tomor, Distrik Suru-Suru Kabupaten Asmat Propinsi Papua. Seperti kita ketahui bersama Kabupaten Asmat adalah kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Tinggi wilayah kabupaten Asmat 0-100 m dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Asmat berupa rawa. Hal ini menjadi dasar pertimbangan masyarakat di Kabupaten Asmat dalam Pembangunan Sarana dan Prasarana. Sehingga bisa kita jumpai apabila kita berkunjung ke daerah ini sistem konstruksi panggung untuk semua bangunan dan serta sistem konstruksi jalan jembatan.

jalan dengan sistem konstuksi jalan jembatan 
 
masyarakat Asmat yang dulunya dikenal dengan suku Asmat terkenal dengan keahliannya dalam mematung. Keahlian mematung sudah dipraktekkan dari nenek moyang mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemikiran, ide dan peradaban Suku Asmat sudah maju pesat dari jaman dulu. Hal ini bisa kita lihat dari hasil kerajinan tangan, baik itu berupa Panil (2D) maupun Patung (3D). 

Patung hasil kerajinan tangan Masyarakat Asmat

Kota Baru Tomor adalah salah satu Visi pemerintah Kabupaten Asmat dalam memberikan pelayanan bagi Kabupaten-Kabupaten Hinterland. Mengingat posisi Kota Baru Tomor yang merupakan pintu gerbang dari Kabupaten Yahukimo dan Nduga. Selain itu wilayah perencanaan Kota Baru Tomor sebagian besar adalah daratan dengan daya dukung lahan yg ideal untuk mendukung konstruksi diatasnya.

Beberapa hal yang telah disebutkan diatas, menjadi pertimbangan mengapa Pemerintah Kabupaten Asmat memilih kampung Tomor sebagai wilayah perencanaan kota baru. Keistimewaan fisik alami yang lain adalah wilayah kampung Tomor yang di apit oleh 2 sungai (sungai Aswet dan unier) sehingga lahannya tergolong subur. Mengingat banyaknya kandungan unsur hara yang larut dalam air sungai tersebut.

Ekspektasi Pemerintah Kabupaten Asmat adalah Tomor menjadi salah satu kota yang Modern namun tetap bercirikan Kearifan Lokal Suku Asmat.

Minggu, 25 Desember 2011

Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.

Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang memengaruhi arsitektur.

Pentingnya teori untuk menjadi rujukan praktik tidak boleh terlalu ditekankan, meskipun banyak arsitek mengabaikan teori sama sekali. Vitruvius berujar: "Praktik dan teori adalah akar arsitektur. Praktik adalah perenungan yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan sebuah proyek atau pengerjaannya dengan tangan, dalam proses konversi bahan bangunan dengan cara yang terbaik. Teori adalah hasil pemikiran beralasan yang menjelaskan proses konversi bahan bangunan menjadi hasil akhir sebagai jawaban terhadap suatu persoalan. Seorang arsitek yang berpraktik tanpa dasar teori tidak dapat menjelaskan alasan dan dasar mengenai bentuk-bentuk yang dia pilih. Sementara arsitek yang berteori tanpa berpraktik hanya berpegang kepada "bayangan" dan bukannya substansi. Seorang arsitek yang berpegang pada teori dan praktik, ia memiliki senjata ganda. Ia dapat membuktikan kebenaran hasil rancangannya dan juga dapat mewujudkannya dalam pelaksanaan". Ini semua tidak lepas dari konsep pemikiran dasar bahwa kekuatan utama pada setiap Arsitek secara ideal terletak dalam kekuatan idea.

Sumber : Wikipedia





Jumat, 25 November 2011

Trigonometri

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.
  
Sejarah awal
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segi tiga.
Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis. 

Trigonometri sekarang ini
Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales
  
Triangulasi
Dalam trigonometri dan geometri dasar, triangulasi adalah proses mencari koordinat dan jarak sebuah titik dengan mengukur sudut antara titik tersebut dan dua titik referensi lainnya yang sudah diketahui posisi dan jarak antara keduanya. Koordinat dan jarak ditentukan dengan menggunakan hukum sinus.  
      
menentukan posisi kapal dengan triangulasi
Pada gambar di sebelah kanan, dapat dilihat bahwa sudut ketiga (sebut saja θ) diketahui sama dengan 180°-α-β, atau dapat dihitung sebagai perbedaan antara dua penentuan arah kompas yang diambil dari titik A dan B. Sisi l adalah sisi yang berlawanan dengan sudut θ dan sudah diketahui jaraknya. Dengan hukum sinus, rasio sin(θ)/l sama dengan rasio yang berlaku untuk sudut α dan β, sehingga panjang dari 2 sisi lainnya dapat dihitung dengan aljabar. Dengan menggunakan salah satu panjang sisi, sinus dan cosinus dapat digunakan untuk menghitung arah/kedudukan dari sumbu utara/selatan dan timur/barat dari titik pengamatan ke titik yang tidak diketahui tersebut, sehingga dapat memberikan koordinat akhir.

Sumber : Wikipedia, kategori : Geometri


Rabu, 23 November 2011

Tomor "The Indonesian Mesopotamia"

Tulisan ini masih merupakan rangkaian dari Asmat trip, pada kesempatan ini saya akan mengangkat salah satu karya anak bangsa yang menurut penilaian pribadi saya adalah sebuah master piece dalam kategori perencanaan kota (urban Planning). Kota Baru Tomor adalah sebuah kota satelit yang berfungsi sebagai kota industri, perdagangan serta jasa. Yang melayani wilayah utara Kabupaten Asmat serta menjadi pintu gerbang untuk Kabupaten-kabupaten hinterland diantaranya Kabupaten Nduga dan Yahukimo.

Tomor adalah salah satu desa yang terletak di Distrik Suru-Suru Kabupaten Asmat. Menurut RTRW Kabupaten Asmat 2010-2030 Tomor adalah titik pertumbuhan baru di Kabupaten Asmat. Potensi yang dimiliki oleh desa ini adalah terletak pada kawasan budi daya perkebunan serta hutan produksi. Selain itu keistimewaan fisik alami desa Tomor adalah terletak diantara dua jalur sungai yaitu sungai Lorentz dan unier. Kondisi ini mirip dengan kondisi Negara Irak yang diapit oleh dua buah sungai yaitu eufrat dan tigris. Dalam bahasa yunani daerah yang terletak di antara duah buah sungai disebut Mesopotamia.

Master Plan Kota Baru Tomor
 Daerah Mesopotamia memiliki tanah yang subur, hal ini karena kandungan zat hara yang melimpah diakibatkan proses alami seperti air sungai pasang. Hal ini juga bisa kita temui di Tomor. Desa ini termasuk salah satu daerah subur. Karena itu desa ini memiliki potensi budi daya perkebunan dan hutan produksi.

Master Plan Kota Baru Tomor
 Berdasarkan laporan akhir studi perencanaan kota tomor, luas wilayah perencanaan kota adalah 183,3 Ha, dengan batas-batas sebagai berikut :
    a.   Sebelah Utara        : Berbatasan dengan  desa Sagapu dan Tii
    b.   Sebelah Selatan     : Berbatasan dengan Desa Munu  
     c.   Sebelah Barat        : Berbatasan dengan Desa Avemu
d.   Sebelah Timur       : Berbatasan dengan Desa Suru-Suru
Tema perencanaannya sendiri adalah Tomor sebagai kota Agro Industri dan Wisata. Kemudian tema tersebut dijabarkan secara garis besar dalam 5 (lima) konsep pengembangan diantaranya yaitu Agrobisnis, pariwisata, mitigasi, pelayanan masyarakat, budaya, dan city icon.
Tujuan dari perencanaan Kota baru Tomor adalah menjadi ICON baru di bagian Utara Kabupaten Asmat, konsepsi rencana yang diarahkan diuraikan sebagai berikut:
a)  Bahwa MAIN SPASIAL dari luas lahan yang mencapai 1000 ha diperuntukan peran dan fungsinya sebagai kota baru;
b) Bahwa dalam tata peruntukan lahannya, konsep terbangun merupakan KONSEP TERPADU, dimana pencapaian dominan yang diharapkan dari konsep ini memberikan landasan pelayanan publik yang lebih efisien dan efektif, baik dilihat dari sisi koordinasi antar ruangnya maupun dari sisi fleksibilitas pola pemanfaatan kawasannya;
c)  Bahwa dalam penyusunan kerangka wilayah, pola-pola yang terbangun merupakan POLA AXIS dengan panjang 37.649.031 m. Dimana spot spasial Kota Baru Tomor menjadi fokus utama, yang dibingkai dengan kawasan-kawasan penunjang lainnya berupa Kawasan Perkantoran Publik/Private, Kawasan Bisnis, Kawasan Permukiman, Masjid dan RTH;
d)   Bahwa pengembangan ruang rencana dilakukan dengan memanfaatkan secara optimum atas keterkaitan yang kuat, dari nilai rencana pemanfaatan matra darat dan matra air;
e)   Bahwa dalam pencapaian kebutuhan ruang yang cukup, maka dilakukan proses cut and fill dari ruang eksisting yang menunjukkan keadaan topografi yang cukup beragam;
f)   Bahwa dalam perencanaan peruntukan ruangnya, nilai-nilai lingkungan tetap menjadi bagian utama yang ikut diperhitungkan untuk membingkai kawasan rencana agar tetap lebih hijau, lebih tertata, nyaman, dan asri;
g)   Bahwa dalam penyusunan kerangka pengembangan sistem jaringan pergerakannya, direncanakan menggunakan konsep multi akses, dimana pencapaian satu spot spaisal memungkinkan di tempuh dari berbagai arah, sehingga dari tata peruntukan pergerakan lalu lintasnya,  daya dukung pergerakan untuk masa 20 tahun kedepan masih memenuhi peruntukannya.
h)   Bahwa dalam kepentingan mengakomodasi kajian mitigasi yang lebih terukur, maka konsepsi rencana yang dilakukan mengikuti kajian-kajian teknis dari proses mitigasi tersebut (mitigasi Tsunami, Longsor, dan gempa bumi).
Pembangunan Kawasan Kota Baru Tomor dititikberatkan pada sektor pembangunan perkantoran government maupun perkantoran umum yang berfungsi sebagai kawasan publik. Tahapan pembangunan Kawasan Kota Baru Tomor ini biasanya dilakukan secara bertahap dan dalam kurun waktu yang panjang, misalnya lebih dari 15 tahun untuk melaksanakan pembangunannya.
Analogi master plan Kota Baru Tomor adalah jaring laba-laba. Analogi ini memberikan arti bekerja keras, sabar, disiplin, jujur serta pantang menyerah. Diharapkan penduduk kota ini nantinya mampu menjabarkan arti dari analogi desain Kota Tomor ini dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tujuan dari desain kota baru ini bisa tercapai. Ide desain Kota Tomor dengan analogi jaring laba-laba muncul dari hasil diskusi beberapa arsitek muda yang diamanahkan oleh Pemda setempat untuk mendesain Kota Baru Tomor. Setelah melakukan beberapa diskusi, Tanya jawab dengan nara sumber serta melakukan beberapa kajian maka diputuskanlah untuk menggunakan jaring laba-laba sebagai analogi dari desain master plan Kota Tomor.
Saya kagum akan karya arsitek serta urban planner kita, yang ternyata tidak kalah dari arsitek dan urban planner asing. Bahkan hal ini menjadi salah satu indikator bahwa lulusan kawasan timur Indonesia mampu berkarya tidak hanya skala local, nasional, bahkan regional (kawasan Asia Tenggara).
Saya secara kebetulan hadir Ketika desain akhir dari kota Tomor ini di presentasikan di hadapan pemerintah daerah Kab. Asmat yang juga dihadiri oleh Ketua-ketua FAR (Forum Adat Rumpun), LSM-LSM lingkungan seperti WWF dan beberapa tokoh masyarakat. Ternyata sebagian besar peserta presentasi menganggap bahwa Master Plan Kota Baru Tomor mirip dengan Master Plan Kota Kuala Kencana. Yang membuat saya heran karena dalam proses brainstorming sampai selesainya desain Kota Baru Tomor ini, teman-teman yang terlibat sama sekali belum mengenal kota Kuala Kencana.
Ketika saya mencari literature mengenai kota Kuala Kencana, ternyata secara garis besar master plan antara kedua kota ini mirip. Yang membedakan hanya kondisi fisik alami. Kuala Kencana adalah kota yang didesain didalam hutan, sedangkan Kota Baru Tomor didesain diantara dua buah sungai yaitu sungai Lorentz dan sungai unier. Karena itu saya melihat perencanaan Kota Baru Tomor sebagai “The Indonesian Mesopotamia”.



Agats the "Calm City"

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit mengenai Kota Agats beserta kelebihannya dari kota-kota lain. Kota Agats terletak di Kabupaten Asmat Provinsi Papua dan merupakan ibukota kabupaten. Menurut draft RTRW  Kabupaten Asmat, Distrik Agats berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang arah pengembangannya meliputi :
1. Penataan Kota yang terpadu dengan kota-kota di sekitarnya;
2. Mengembangkan kerja sama antar kota;
3. Menyusun RIS Prasarana untuk keterpaduan program dalam kawasan dengan pusat-pusat permukiman
4. Didukung oleh sistem transportasi yang lancar;
5. Mengembangkan kerja sama antar kota untuk jaringan prasarana seperti air bersih, jaringan jalan, drainase;
6. Pembangunan sarana prasarana telekomunikasi yang mendukung kegiatan kota;
7. Pembangunan fasilitas pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan atas;
8. Pembangunan fasilitas kesehatan, mulai dari tingkat RT sampai pusat pelayanan kota lokal;
9. Pembangunan Rumah Sakit dengan skala pelayanan lokal.
Kota Agats dilihat dari udara
Kondisi Jalan di Kota Agats (Jalan Jembatan)
Alun-alun serbaguna
Kota Agats berada ketinggian 0-100 mdpl dengan luas wilayah 2.963 km2. Di tinjau dari segi tata bangunan dan lingkungan, kota ini termasuk kota yang unik. Dengan kondisi fisik wilayah berada didataran rendah yang hampir tiap tahunnya tergenang oleh air pasang. Maka konsep desain fisik yang digunakan adalah konsep panggung. Konsep panggung ini diaplikasikan tidak hanya pada bangunan, tapi juga sarana pendukung seperti jalan (jalan jembatan), kantor-kantor pemerintahan, bangunan-bangunan  publik, alun2 dan lain sebagainya.
Penggunaan material yang ramah lingkungan seperti kayu dan material alam lainnya, membuat kota Agats seperti kota natural. Tentu saja penggunaan material kayu digunakan karena tuntutan seperti akses material dari ibu kota provinsi yang sulit, serta kayu masih tersedia banyak di Kabupaten Asmat mengingat total luas hutan produksi di Kabupaten Asmat 1.380.910 Ha.
Pola Kota apabila dilihat dari udara menggunakan pola grid, dengan pusat kota yaitu Kantor Bupati Kabupaten Asmat. Moda yang digunakan penduduk kota Agats di dalam melaksanakan aktivitasnya adalah motor listrik dan sepeda. selain itu sebagian besar penduduknya berjalan kaki dari rumah ke tempat aktivitasnya. Hal ini sangat jarang kita jumpai di kota-kota lainnya. Karena itu Kota Agats dapat dijadikan sampel kota ramah lingkungan.
Motor listrik
Motor listrik yang banyak digunakan sebagai moda perpindahan penduduk intra distrik di Agats adalah motor dengan sumber energi dari listrik, tidak bising, dan tidak mengeluarkan asap. Moda lain yang digunakan adalah sepeda. Karena itu Kota Agats adalah kota bebas polusi udara dan suara. 
Selain itu keramahan penduduk asli membuat Kota ini dijadikan sebagai salah satu tujuan bagi para transmigran yang ingin berusaha diluar daerahnya.
Kondisi inilah yang membuat saya merasa tenang serta nyaman ketika mendapat kesempatan berkunjung ke Kota Agats. Terlepas dari sulit dan terbatasnya moda transportasi dari kota Timika ke Asmat. inilah salah satu cerminan gambaran kota Indonesia yang sesungguhnya, yang memiliki filosofi jujur, adil, ngayomi, kerja keras dan tepa selira. 


Jumat, 18 November 2011

Kamar Mandi Natural (Rubrik Gaya Hidup Koran Tempo Edisi 16 Maret 2011)

Pertanyaan:
Bagaimana cara membuat kamar mandi dengan konsep natural. Saya menginginkan kamar mandi yang terpisah dari rumah panggung dan tidak jauh dari ruangan dapur. Ukurannya 2 x 3meter. Terima kasih.
Lusi Faishal,
Jalan Adhyaksa, Makassar



Jawaban:
Yth Ibu Lusi Faishal,
Konsep natural merupakan salah satu unsur yang banyak diterapkan dalam karya arsitektur modern yang berkembang saat ini. Definisi natural dalam arti luas adalah setara dengan dunia alam, dunia fisik, atau dunia materi. Karena itu, ciri arsitektur yang mengusung unsur natural adalah desain yang menyatu dengan alam, memanfaatkan keistimewaan fisik alamiah, dan penggunaan material dari alam.
Kamar mandi adalah ruangan yang berfungsi memberikan pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan manusia akan kebersihan, kesehatan, dan perawatan. Dari definisinya, dapat kita identifikasi bahwa aktivitas yang berlangsung di kamar mandi, misalnya, mandi dan buang air. Pada era modern, kerap kita jumpai desain kamar mandi dengan pemisahan antara area basah (shower dan bathtub) dan area kering (drying area). Kamar mandi dengan desain arsitektur natural dapat kita wujudkan dengan memanfaatkan keistimewaan fisik alami. Kamar mandi bisa ditempatkan berdekatan dengan taman atau halaman belakang. Pencahayaan dan penghawaan dapat diterapkan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sinar matahari dan sirkulasi udara. Hal ini bisa diterapkan melalui penggunaan ventilasi, baik untuk penghawaan (jalusi, krepyak) maupun pencahayaan (kaca).
Penggunaan material lebih mengedepankan material ekspos, seperti batu alam, bambu, atau kayu. Pada dinding,misalnya, bisa menggunakan batu andesit bakar atau batu susun sirih. Sedangkan pada lantai bisa menggunakan batu koral agar air terserap secara alami. Sementara pada langit- langit, bisa menggunakan anyaman bambu atau kayu. Penataan ruangan diusahakan menunjang aktivitas yang berlangsung dalam kamar mandi.
Demikian pembahasan kami.Semoga dapat memberi gambaran desain kamar mandi dengan langgam arsitektur natural. Selamat mencoba. ●